Showing posts with label Strategi Marketing. Show all posts
Showing posts with label Strategi Marketing. Show all posts
Sunday, March 2, 2014 0 comments

Tiga Prinsip Menguasai "Mobile Marketing" di 2014



Pada November 2012, Mark Plus Insight dalam “Netizen Survey 2012 “melaporkan bahwa 61.1 juta  masyarakat Indonesia menggunakan internet melalui ponsel cerdas. Begitupun menurut eMarketer.com, pada tahun 2013 , 24% masyarakat Indonesia mengakses internet melalui ponsel, dan 42,6%  diantaranya yang menggunakannya untuk berbelanja online. Pada survey tersebut juga diketahui bahwa 25,8% dari seluruh penjualan online selama akhir pekan dilakukan dengan bantuan ponsel

Untuk berhasil dalam ‘mobile marketing di tahun 2014 ini, Anda harus menguasai tiga prinsip berikut : SEGERA, SEDERHANA, dan KONTEKS IKLAN.
 
1. SEGERA
 
Kita telah menjadi masyarakat on-demand’. Ponsel adalah media on-demand’. Pengguna internet menginginkan informasi yang mudah diakses. Semua ‘orang marketing’ paham bahwa keputusan membeli diambil dalam hitungan menit begitu calon pelanggan menemukan kecocokan dengan produk yang ditawarkan. Bahkan, menurut Google, 63% transakti terjadi dalam waktu satu jam sejak dari pencarian awal.



Metode ‘mobile marketing’ mempercepat konsumen pengambilan keputusan sekaligus memungkinkan pemasar untuk mempengaruhi keputusan-keputusan lebih cepat dari sebelumnya .
Maka. cocokkan kampanye iklan anda dengan perilaku konsumen.   Begitupun, sesuaikan platform tempat anda beriklan (facebook, twitter,dan sebagainya)  dengan data profil pelanggan anda. Jika Pelanggan anda suka dengan gambar-gambar detail produk , maka pilihlah Facebook atau Instagram sebagai tempat anda beriklan. Sedangkan Twitter adalah media yang cocok jika anda ingin menyampaikan flash-news produk anda.

2. SEDERHANA



Pastikan website anda sudah mobile-optimized. Menurut penelitian, 40 %  pengakses internet akan meninggalkan sebuah website jika membutuhkan lebih dari tiga detik untuk tampil di layar ponsel. Jadi , Anda harus menyajikan informasi dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna dengan beban data yang ringan. Website sebaiknya hanya menampilkan hal-hal yang menyangkut informasi produk, lokasi toko, FAQ, konten bermanfaat atau bentuk layanan pelanggan. Beban data yang terlalu berat akan membuat website anda lambat terakses.

3. KONTEKS  IKLAN YANG TEPAT


Pastikan poin-poin yang anda sampaikan dalam website atau iklan harus relevan dengan harapan konsumen terhadap produk anda. Misalnya seseorang yang membeli sebuah mobil tentu mengharapkan adanya layanan purna jual . Maka produsen mobil bisa mengiklankan tentang jaminan perawatan berkala, diskon cuci mobil, atau ketersediaan suku cadang.

Untuk mengetahui kebutuhan pelanggan terhadap konten mobile marketing anda, maka dibutuhkan data dan riset  tingkah laku konsumen sehingga anda bisa menonjolkan konten penawaran yang menarik.  


Pesan iklan yang tepat waktu , disajikan dengan jelas , dan dalam konteks yang benar - akan membantu keberhasilan usaha anda  dalam era  mobile marketing  ini 
 

















...Bersambung








 









Tuesday, October 1, 2013 1 comments

6 Tips Beriklan di Media Sosial


Media sosial  menjadi salah satu cara terbaik untuk menyampaikan materi promosi kita kepada masyarakat secara cepat dan masif.  Dengan sekali tekan tombol “ENTER” maka pesan yang kita kirim akan diterima oleh relasi kita sekaligus teman-teman mereka. Bayangkan jika kita memiliki 1000 orang follower pada laman media sosial, lalu ada 100 orang yang me-replay quote kita ,  maka 1000 orang plus ribuan orang teman dari 100 orang yang mereplay tadi akan membaca apapun yang kita tulis. Tidak jarang para pembaca ’ikutan’ ini bisa menjadi follower berikutnya.

Berikut ada 6 tips beriklan di media sosial:
1.      Gunakan kalimat sederhana
Agar usaha terlihat hebat, anda menampilkan materi iklan dalam kalimat yang panjang ditambahi dengan data-data statistik.  Ingat, anda sedang beriklan, bukan menulis jurnal ilmiah. Sampaikan materi iklan anda dalam kalimat sederhana dan tepat sasaran

2.      Visualisasikan
Orang lebih tertarik pada gambar-gambar dibandingkan narasi. Jadi, lebih baik visualisasikan iklan anda. Boleh dalam bentuk foto-foto ataupun video.

3.      Bercerita
Orang juga lebih tertarik mendengarkan sebuah cerita dibandingkan ’petuah’. Misalkan anda menjual produk herbal, dibanding anda ’berbusa-busa’ menjelaskan khasiat produk anda dengan kandungan bahan-bahan yang terbukti manjur, akan lebih menarik jika materi iklan anda dalam bentuk video testimoni para pengguna produk anda.

4.      Pilih media sosial yang tepat
Sekarang banyak sekali sosial media yang bisa anda pilih : facebook,   twitter, linkedin, pinterest, youtube,slideshare dll. Sesuaikan dengan bentuk materi promosi anda dan tujuan promosi.

5.      Tulislah Apa Adanya
Berpromosi adalah mengumuman kepada masyarakat manfaat yang bisa diperoleh dari membeli sebuah produk. Dalam materi promosi Anda bisa saja menutup- nutupi kelemahan produk anda sekarang. Namun, begitu customer datang dan membeli produk tersebut, cepat atau lambat kelemahan produk anda segera akan menyebar.  Anda tentu tidak ingin menunggu ledakan komplain, bukan?.
Kita bisa mencoba mencontoh pada disclaimer produk kosmetik.

6.      Bekerja sama
Bergabunglah dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki visi atau tujuan promosi yang sama. Di media sosial Anda bisa berbagi hashtag  sehingga tujuan gerakan anda lebih cepat tercapai. Misalny,a gerakan #AyoSarapanPagi yang diadakan oleh perusahaan cereal besar dan sebuah tabloid wanita


Tuesday, September 24, 2013 0 comments

ARLOJI SWISS, NOKIA DAN KODAK



Oleh Rhenald Kasali

Pada tahun 1960-an dipergelangan tangan manusia nyaris hanya ada arloji “made in Swizerland.” Jam tangan buatan Swiss itu menguasai market share di atas 60 persen. Tetapi tahun 1980-an market share-nya tinggal 15 persen
Pada tahun1970-an , dunia hanya mengenal film roll merek Kodak dan Fuji. Kini Kodak sudah tiada, sedangkan Fuji berevolusi ke dunia digital (lab, health, dan lain-lain). Beberapa tahun lalu, kita juga menyebut Nokia sebagai “HP sejuta umat", tetapi minggu lalu kita mendengar divisi handset Nokia diakusisi Microsoft.
Apa yang tengah terjadi dengan Strong Brand itu? Bukankah di Indonesia juga ada ribuan strong brand yang tinggal kenangan?
Ketika berhadapan dengan menurunnya Revenue from Sales, biasanya eksekutif mempersoalkan marketing. Yang satu mengutak-atik branding, yang lain membongkar sales, komisi penjualan, packaging dan seterusnya. Padahal masalahnya bisa jadi bukan di situ. Masalahnya bukan inside the “odds”, melainkan sesuatu yang telah berubah.

Nokia

Siapa yang tak kenal Nokia? Selain pernah menjadi sahabat banyak orang di sini, Nokia adalah Harvard business case study yang sangat menarik. Ia beralih dari merek sepatu menjadi ponsel dengan pendekatan “human touch” dan “connecting people.” Bentuknya jauh lebih fashionable daripada pesaing-pesaingnya: Motorola atau Ericsson.
Dari Nokialah, di Harvard, para eksekutif belajar cara membangun keunggulan daya saing. Ya daya saing perusahaan, daya saing negara (Finland), hingga bagaimana policy makers membangun kluster, industri-industri pelengkap dan kebijakan yang pro-business sehingga menciptakan lapangan kerja yang produktif dan kreatif. Kita berpikir, sekali daya saing didapat maka dengan prinsipitu akan di dapat sustainability. Dan itu artinya kesejahteraan.
Tetapi minggu lalu, Microsoft mengakusisi divisi handset Nokia dengan nilai 7,2 miliar dollar AS. Para investor bereaksi negatif, karena keduanya, baik Microsoft maupun Nokia, sama-sama sedang berada dalam kubangan kesakitan. Semua orang tahu, penjualan PC dunia sedang drop, sehingga Microsoft perlu beralih ke bisnis mobile devices. Artinya industrinya sendiri tengah berubah.
Namun Nokia sendiri seperti juga tengah berada dalam kubangan kesulitan yang sama. Global market share –nya mengerucut, tinggal 15 persen. Ketika kesulitan terjadi, eksekutif Nokia melakukan hal serupa seperti perusahaan-perusahaan lainnya: Mengutak-atik keunggulan brand-nya. Mereka lalu menjalin hubungan dengan Microsoft, yang tertarik menggunakan software windows phone. Tetapi solusi ini keliru. Brand Microsoft tak mampu membuat Nokia lebih baik. Pasar telah beralih ke Android dan Nokia selalu terlambat menanggapinya. Bagi sebagian besar analis, akuisisi ini juga tak mampu menjadikan Microsoft seperti Apple yg telah terlanjur memiliki loyalis dalam kategori mobile devices.
Kekacauan seperti di Nokia juga pernah terjadi di Kodak beberapa tahun yang lalu, tak lama setelah masa-masa sulit industri roll film di 1970-1980 an yang terjadi akibat kenaikan harga perak (bahan baku processing lab photography yang penting). Kendati di tahun 1980an harga perak telah kembali stabil, eksekutif Kodak memilih duduk manis. Padahal pada tahun 1980-an Sony mulai menjelajahi kamera digital, dan Fuji segera menangkap peluang itu.
Di bawah Minoru Onishi, Fuji menambah dana riset untuk teknologi digital. Pada tahun 1999, total investasi risetnya di area ini mencapai  2 miliar dollar AS. Sehingga pada tahun 2003, mereka telah memiliki lebih dari 5.000 digital processing labs. Mereka juga menjelajahi dunia kesehatan (rontgent), office automation, dan manufactur untuk floppy disk.
Bagaimana reaksi Kodak? Kodak masih berkutat di seputar marketing: branding, location, pricing, packaging, advertising dan seterusnya. Ketika Fuji telah menguasai digital lab processing, Kodak baru memiliki beberapa puluh unit saja. Inilah awal kemunduran Kodak, dengan resiko brand yang kuat pun bisa mati kalau hanya menjalankan marketing strategy saja. Sales drop bukanlah melulu akibat marketing salah, melainkan sesuatu telah berubah.
Reaksi serupa juga terjadi di Modern Group, distributor tunggal roll film Fuji di sini. Modern Group juga mengalami kesulitan ketika bisnis roll film tak lagi digemari pasar. Sales revenue nya dalam bisnis ini drop dari Rp 2 triliun (2002) tinggal menjadi hanya Rp 212 miliar (2010) dan terus merosot. Beruntung mereka segera beruba. Di bawah Henry Honoris, Modern Grup menjelajahi dunia baru dengan bussines model 7 Eleven yang sama sekali baru, yang dilengkapi dengan fasilitas nongkrong anak muda. Bisnis inilah yang kini menyelamatkan Modern Group.

Analisis Industri
Kebanyakan kita umumnya belajar marketing dari tokoh-tokoh lama yang mengedepankan pentingnya mengeksploitasi keunggulan-keunggulan dan keunikan-keunikan diri. Dengan analisis industri model Five-forces, kita menjadi yakin bahwa competitive advantage perlu terus diperkuat dengan hal-hal strategis di dalam brand itu.
Tetapi di awal abad 21, business landscape telah berubah total. Analisis industri yang dulu kita lakukan dalam masing-masing industri telah berubah. Para pelaku perubahan tak lagi bermain dalam area yang sama, sehingga persaingan sudah berubah menjadi antar industri, bahkan antar business model. Dalam buku Cracking Zone, saya memperkenalkan kategori baru dalam inustri yang saya sebut sebagai Cracker, yang artinya orang-orang yang memperbaharui industri.
Nah bila, wabah crackership sudah melebar kemana-mana, competitive advantages jelas menjadi persoalan baru dan marketing tidak bisa lagi berjalan sendiri. Bahkan strong brand bisa saja tiba-tiba beralih menjadi problematic brand. Apalagi bila eksekutif puncaknya sudah terlalu dimanjakan oleh berbagai fasilitas yang membuat mereka merasa nyaman.
Mereka akan sangat mudah digoyang para business-modelist baru yang tiba-tiba merampok keunggulan mereka. Itulah yang tengah terjadi di hampir semua industri dan melahirkan teori transient dalam analisis industri baru.
Editor : Erlangga Djumen

Monday, May 13, 2013 0 comments

20 Alasan Menambahkan SocMed kedalam Alat Pemasaran Anda
















Meskipun media sosial sangat populer sekarang, ternyata masih banyak perusahaan yang belum memanfaatkan sosial media sebagai salah satu alat Marketing-nya. Padahal, Drew Mc Lelland mengatakan “Menggunakan sosial media sebagai salah satu alat pemasaran dapat memangkas biaya marketing  namun memberikan hasil penjualan yang lebih signifikan dibanding tidak menggunakan sosial media.”
Berikut ini 20 alasan mengapa anda perlu menggunakan media sosial sebagai salah satu alat pemasaran produk anda :
1.   Dengan socmed, anda dapat hemat waktu. Cukup dengan 1 klik anda sudah menyebar informasi kepada banyak pelanggan sekaligus  
2.     Socmed dapat memperluas jangkauan pengenalan terhadap produk anda
3.     Socmed dapat menurunkan biaya marketing.
4.   Socmed dapat menghubungkan kita dengan pelanggan dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
5. Socmed membantu calon pelanggan “menemukan” produk kita dengan  hanya mengetikkan keyword yang sesuai
6.     Socmed memberikan dampak pada hasil search engine.
7.     Socmed memudahkan untuk getok tular(words of mouth).
8.     Socmed memungkinkan kita membuat komunitas pelanggan.
9.  Socmed akan membantu kita mengenalkan produk baru kepada calon pelanggan potensial dengan biaya iklan yang rendah.
10.    Dengan TIDAK menggunakan socmed membuat kita tampak ‘ketinggalan jaman’
11. Socmed dapat menpercepat terciptanya kredibilitas dan kepercayaan bagi calon pelanggan potensial?
12.    Socmed dapat membuat kita lebih terlihat profesional.
13.    Socmed mempercepat respon kita thd komplain pelanggan.
14.    Socmed memudahkan pelanggan menghubungi kita.
15.    Socmed meningkatkan keinginan calon pelanggan untuk mencoba produk kita.
16.  Socmed memungkinkan kita untuk berhubungan dengan banyak prospek pelanggan sekaligus.
17.    Socmed bisa memperpendek siklus penjualan.
18.    Socmed dapat meningkatkan pembelian berulang.
19.    Socmed memungkinkan meningkatkan penjualan
20.    Socmed memungkinkan kita mengumpulkan testimoni terhadap produk.


Tuesday, April 30, 2013 0 comments

Apa yang Harus Anda Perhatikan Sebelum Meluncurkan Produk Baru?


Anda akan meluncurkan sebuah produk baru?. Apakah yang akan anda lakukan agar produk anda dikenal luas?  Anda harus mengadakan sebuah kampanye, dan awal dari setiap kampanye yang sukses adalah menentukan target pasar. Cara terbaik untuk mulai mengenali target anda adalah “turun ke jalan”.  Mantan Gubernur DKI Jakarta , Bapak Jokowi, mengistilahkan cara ini dengan nama blusukan.
Menentukan target pasar yang pertama diidentifikasikan adalah siapa target anda. Dimana lokasi target anda menjadi pertimbangan ke-sekian,  karena dengan semakin majunya teknologi internet maka demografi tidak lagi menjadi halangan sehingga anda bisa meluaskan target kampanye anda.
Dibawah ini ada beberapa tips yang layak anda coba dalam kampanye anda.

Kenali Target Anda
Bagi seorang pemasar tidaklah cukup jika anda hanya tahu siapa target anda,misalkan: Para Ibu Rumah Tangga golongan menengah , barang apa saja dan berapa banyak yang biasa mereka beli, anda perlu mengenal juga bagaimana buying habits dan apa yang menjadi motivasi setiap pembelian mereka : apakah karena kebutuhan, mengikuti tren dan sebagainya.
Mengumpulkan data tentang bagaimana kebiasaan target calon pelanggan memudahkan anda dalam menentukan ide iklan, kemasan yang menarik dan harga jual yang paling pas untuk mereka. Sehingga saat produk di luncurkan pasar sudah siap menyerap produk anda.

Kenali Kompetitor Anda
Anda tidak bisa menghindar dari kompetisi bisnis. Produk yang laku di pasaran biasanya memiliki banyak pesaing. Sehingga penting bagi anda untuk melihat dan mempelajari produk sejenis di pasar dan membandingkan dengan produk anda.
Sebelum beriklan, lakukanlah research tentang produk sejenis yang ada di sekitar anda. Tidak peduli sebagus apapun produk anda, jika ada produk lain sejenis dan lebih baik daripada produk anda, maka tetap saja anda tidak bisa menjual sebanyak mungkin.Anda juga harus menunjukkan kelebihan dari produk anda dibandingkan produk lain. Ada perusahaan lain yang menjual produk yang sama dan sama bagusnya, tetapi jika produk anda juga sama bagusnya dan memiliki USP (unique selling point), maka produk anda akan lebih banyak menyedot perhatian orang.

Test The Water
Anda yakin produk anda akan diserap oleh pasar? Bagaimana anda bisa tahu kalau pasar menyukai produk anda? Untuk itu anda harus melakukan uji coba. Berikan sample dan biarkan mereka mencoba produk anda. Lalu mintakan testimoni dan umpan balik mereka.
Testimoni bermanfaat untuk meyakinkan calon pembeli. Umpan balik bermanfaat bagi anda:  apakah rasa  sudah pas? Bagaimana aroma atau warna, apakah sudah sesuai selera rerata target pasar anda?. Apakah harga terjangkau daya beli mereka?

Atraktif
Tidak bisa tidak, sebuah produk baru harus atraktif sehingga menarik perhatian publik. Secanggih atau sebagus apapun produk anda jika tidak membuat publik membicarakan produk tersebut maka sulit bagi anda mencari pembeli. Bukankah tidak sedikit produk dari sebuah perusahaan raksasa yang gagal di pasaran karena “sepi” dari perhatian publik? Sebaliknya, sebuah produk yang terlihat remeh -seperti roti bertabur abon atau keripik singkong pedas- dapat membuat calon pembeli rela antri.
Untuk itu, kemampuan words of mouth harus dibangun untuk menarik perhatian publik.


 
;