Showing posts with label Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Motivasi. Show all posts
Monday, April 8, 2013 0 comments

Memulai Bisnis Dari Nol (Bagian 2)





 2. Modal Bisnis


Banyak orang ingin memulai usaha lalu membatalkan niatnya karena tidak memiliki modal. Sementara banyak juga orang yang memiliki uang tidak tahu bagaimana uang tersebut dimanfaatkan agar menghasilkan keuntungan. Jika mereka bertemu maka selesailah masalah.
Namun seringkali tidak semudah itu. Karena masih ada faktor lain diluar sekedar faktor bisnis. Faktor kepercayaan, misalnya.
Lantas, apakah orang yang tidak memiliki modal  uang  tidak bisa memulai berbisnis?
Dari buku-buku yang saya baca atau kisah-kisah yang terdapat  dalam artikel-artikel  kewirausahaan, banyak bisnis yang sekarang menjadi bisnis besar dimulai dari modal yang sangat kecil. Seperti Purdi E Chandra saat memulai bisnis Primagama dengan modal 300.000 rupiah. Kini entah berapa ratus cabangnya.
Begitupun, orang tidak percaya bahwa usaha atau bisnis bisa dijalankan tanpa modal dalam bentuk uang tunai. Padahal, bukankah Rasulullah memulai bisnisnya dengan “barang titipan” dari Bunda Khadijah?
Bukan berarti sebuah bisnis tidak perlu modal sama sekali. Buat saya  bisnis tanpa modal adalan Nonsense .
Anda perlu uang untuk membeli bahan baku. Anda perlu tenaga  untuk mengerjakan pembuatan produk. Anda perlu pulsa telepon untuk mencari pembeli. Anda perlu mobil untuk transportasi mengangkut produk. Dan sebagainya.
Intinya,  apapun bentuk sebuah usaha, pasti ada ‘unsur” modal  didalamnya..
Namun, tidak semua bagian unsur modal harus milik anda sendiri
Ray White  menjadi sebuah bisnis penjualan properti yang mendunia, padahal  bukan mereka yang  membangun properti-properti tersebut. Tenaga penjualnya pun mereka bayar berdasarkan komisi penjualan. Modal mereka adalah NAMA . Para pemilik properti mempercayakan penjualan properti yang mereka miliki karena NAMA Ray White . Lalu mereka “meminjamkan” kantor dan nama besar Ray White kepada orang-orang yang mau bekerja untuk mereka.
Beberapa perusahaan Chemicalyang berasal dari luar negeri. (yang sudah memiliki kapital raksasa) saat membangun cabang di Indonesia mereka  hanya membentuk representatif office –yang bahkan merupakan virtual office-  dengan 2-3 orang karyawan. Jika ada pembeli barang dikirim dari gudang mereka diluar Indonesia (biasanya di Singapore,  atau China, India  bahkan Eropa ). Tidak jarang , jika ada produknya yg similar  dengan produk lokal,  mereka  akan memakai produk lokal Indonesia, lalu diberi kemasan yang sesuai standar mereka.  Disini jelas terlihat selain produk , jualan utama mereka adalah KEBESARAN NAMA , KEAHLIAN  dan PENGALAMAN.
Gordon Ramsay seorang Chef  kaliber international  yang  memiliki restoran di berbagai negara tidak menggunakan uangnya sendiri ketika mendirikan restoran-restoran tersebut. Ia bekerja sama dengan beberapa pemilik modal, salah satunya keluarga Hilton.
Modal uang  sudah pasti merupakan salah satu faktor penting dalam memulai sebuah bisnis. Namun tidak perlu semua unsur modal harus bersumber dari kantong anda. 
Dibutuhkan kreatifitas anda untuk memanfaatkan sebesar-besarnya sumber modal dari orang lain. Dalam hal ini dibutuhkan unsur modal  lain, yaitu SILATURAHIM.

Bersambung....
0 comments

Memulai Bisnis Dari Nol (Bagian 1)



InterNations.org 


Sebagai seorang  pemilik bisnis anda tidak perlu memiliki semua keahlian yang berhubungan dengan dunia bisnis. Anda bisa membeli keahlian yang anda butuhkan. Jika penjualan anda terus berkembang , anda bisa merekrut tenaga keuangan yang cakap sebagai karyawan anda. Begitupun untuk keahlian lainnya.  Ahli penjualan,  ahli strategi pemasaran,  desainer dan sebagainya.. Mereka bisa  menjadi karyawan anda.
Keahlian yang tidak bisa dibeli adalah keahlian menjaga semangat  dan visi yang kuat untuk memulai dan menjaga kelangsungan usaha. Anda sendirilah yang harus memupuk mentalitas wirausaha. Tidak bisa diwakilkan.

1.   Memulai Bisnis Kecil

Ketika  anda membaca kalimat bisnis kecil maka yang ada dalam bayangan anda adalah usaha kaki lima, warung  mie ayam, rombong ketoprak atau usaha warungan di teras rumah. Jenis bisnis  tersebut adalah usaha yang berkembang disetiap sudut perkotaan.
Pelaku usaha yang disebutkan diatas adalah mereka yang memiliki mental luar biasa. Karena tidak jarang mereka berdagang hingga larut malam, bahkan banyak yang telah melakoni usaha tersebut selama puluhan tahun.
Lebih dari separuh pemilik usaha mengatakan mereka memulai bisnis karena kepepet.  Kepepetkarena harus memiliki penghasilan untuk menyambung hidup. Kepepet karena sudah kadung keluar dari pekerjaan sementara pekerjaan baru belum didapat. Kepepet karena ogah menjadi bawahan. Dan berbagai alasan kepepet lainnya.
Orang-orang kepepet ini adalah orang yang terdesak. Tidak ada pilihan lain kecuali harus maju dengan satu-satunya pilihan yang tersedia. 
Seringkali orang-orang yang memiliki banyak pilihan justru menjadikan bisnis sebagai bukan pilihannya. Karena ia akan banyak menimbang-nimbang berbagai sisi.
“Kalau saya memilih berbisnis, bagaimana kalau nanti merugi?”
“Bagaimana kalau ternyata barang jualanku tidak laku?”
Dan sejuta bagaimana lainnya.
Kapan saat tepat memulai bisnis? Jawabannya hanya satu : SEGERA!
“Lalu, bagaimana kalau bisnis tersebut gagal?”.
Dimulai saja belum, koqsudah tanya gagal. Tidak ada  manusia yang tahu masa depan dengan pasti. Bisnis anda mungkin saja  nanti akan gagal. Tidak sekali bahkan berkali kali. Untuk itulah saya tulis diawal, anda perlu terus menerus memupuk mental wirausaha.

Bersambung....


Monday, May 7, 2012 0 comments

Saya Seorang Sales

Saya, lahir sebagai anak ke 2 dari 7 orang bersaudara. Pada saat saya kelas 3 SMP, bulan Februari 1989, ayah saya Bpk. H. Abdul Muin meninggal dunia. Dengan meninggalnya ayah menyebabkan Ibu saya yang tadinya tidak pernah bekerja terpaksa harus banting tulang menghidupkan ketujuh anaknya untuk bertahan hidup.
Melihat kondisi demikian, saya memutuskan setamat SMP akan melanjutkan ke sekolah kejuruan dengan harapan  bisa langsung mendapatkan pekerjaan. Selulus SMP saya mendaftar ke  Sekolah Menengah Teknologi Kimia, karena nilai nilai pelajaran ilmu eksakta saya cukup bagus.
Alhamdulillah, begitu selesai ujian akhir di SMT. Kimia tahun 1992 , bahkan sebelum ijazah saya terima dari Kepala Sekolah,  saya langsung mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan jamu dan kosmetika terkenal  yaitu PT. Mustika Ratu. Namun, begitu menerima gaji pertama, saya merasa sedih, karena berdasarkan hasil perhitungan, gaji saya hanya akan habis untuk uang transport dan makan siang. Dengan gaji tersebut akan sulit bagi saya membantu Ibu membiayai adik-adik.
Saya hanya bertahan sekitar 1 tahun di perusahaan tersebut, kemudian saya melamar pekerjaan ke PT. Takeda Indonesia sebagai Medical Representative , dengan  pertimbangan selain gaji yang lebih baik , fasilitas lain yang akan didapat adalah kendaraan operasional, insentive, maupun reward lain jika target penjualan tercapai.
Dengan dorongan  ingin membantu Ibu, saya berusaha keras untuk selalu mencapai target penjualan. Sehingga nyaris setiap tahun saya selalu menjadi “The Best Achievement” dimana reward yang diberikan selain insentive yang bisa lebih besar berkali lipat dari gaji, juga mendapat trip perjalanan keluar negeri, Tidak jarang saya juga mendapat  beberapa barang elektronik sebagai hadiah jika sedang ada program  Product Challenge.
3 tahun bekerja di Takeda, lalu pada 1996 saya  mendapat tawaran untuk bergabung dengan  PT. Bayer Indonesia sebagai Senior Medical Representative dan pada tahun 1999 saya pindah kerja lagi ke Degussa-Huls sebagai Area Manager.
Menjadi sales yang tidak harus ‘ngantor dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore membuat saya memiliki kesempatan  bekerja sambil kuliah. Sehingga saya bisa kuliah Teknik Perminyakan dan dilanjut Manajemen Bisnis.
Tahun 2001 saya menikah dan pada Agustus 2002 melahirkan anak kembar.  Karena ingin mengasuh dan mengurus kedua anak  saya tersebut, maka pada 2003 saya  memutuskan mengundurkan diri dari pekerjaan saya saat itu. Namun, karena terbiasa memiliki sumber pemasukan sendiri, saya menjadi gelisah, kemampuan saya untuk berbagi kepada keluarga dan saudara menjadi terbatas, karena income hanya dari gaji suami.
Tahun 2004, kami memutuskan membuat dan membangun perusahaan sendiri. Yaitu PT. Harvest Chemical Solution ,  (  http://www.harvestchemical.co.id ) yang merupakan perusahaan perdagangan Bahan Kimia untuk Industri. Suami saya yang sejak awal berkarir bekerja dibagian Riset dan Pengembangan, maka suami fokus dalam pengembangan produk dan masalah teknis lainnya. Sedangkan saya yang berkarir di bagian Sales, mendapat tugas mengurus Penjualan dan Pemasaran.

Alhamdulillah, dengan ijin Allah, restu dari orang tua dan kerja keras kami, sejak Tahun 2007 perusahaan kami sudah mengeksport ke Sudan , Malaysia , Vietnam , dan Mesir.

Dengan menjadi SALES saya menjadi mendapat banyak ilmu dan manfaat. Tidak hanya pengetahuan seputar produk –produk yang pernah saya pasarkan , namun juga bertambah luasnya jejaring dan persaudaraan yang bisa dibina selain dengan pelanggan juga dengan masyarakat disekitar saya.
Thursday, March 4, 2010 0 comments

Kepepet, Sebuah Kekuatan yang Ajaib

Tulisan saya di sebuah milis, malah saya temukan kembali di Blog orang....ckckck...

Selamat Pagi,

Saya baru aja selesai baca buku The Power of Kepepet, (maaf bukan mau promosi, saya juga gak ada hubungan dengan penulis atau penerbit) , apa yang terkandung dalam buku tsb beberapa kali memang saya alami. Bahwa kita menjadi lebih kreatip jika kita sedang dalam kondisi kepepet.

Saya sering kali ngobrol dengan suami ; saya ada ide mau bikin usaha X, yang saya perlukan ini...ini... ini..., modal kurang lebih segini, bla...bla... bla.... Suami manggut-manggut aja (soalnya kalo dia cuman diam pasti saya langsung kesel ;koq gak perhatiin saya ngomong sih! ...hehe), paling2 komentarnya "ya...saya dukung, di kerjain aja..."
Tapi, sampai lewat setahun ide2 saya tersebut gak terlaksana alias OMDO. Cuman sekedar ide.

Namun, ketika dollar semakin melambung dan tidak menentu (karena bahan baku kimia saya beli dengan US$) sedangkan seringkali saya jual dalam rupiah, omset menurun karena customer menekan pengeluaran, sementara saya tetap harus bayar overhead kantor (saya berusaha keras tidak sampai sampai mem PHK karyawan), saya mulai kepepet. Saya harus menghasilkan uang dari sumber yang lain.

Ide memulai usaha yang saya sebut diatas, lalu mulai saya jalankan. Saya cari modalnya dengan memanfaatkan apa yang saya punya ,
saya menggadaikan perhiasan saya untuk membayar barang-barang yang harus saya beli tunai sedangkan barang2 yang saya bisa beli di hypermarket. ..ya saya beli di hypermarket, karena biarpun harganya lebih mahal daripada beli di pusat grosir misalnya, tapikan saya bisa bayar make kartu kredit alias saya bayar belakangan.

Emang usaha apa sih? hehehe cuman usaha warung mie rebus dan roti bakar koq disebelah pabrik saya. Yang kelola adik saya yang baru aja selesai kuliahnya.
Loh koq selesai dikuliahin malah cuman buka warung mie rebus, kenapa ngga direkrut jadi karyawan saya saja? Nah adik saya ini yang jenisnya belagu. Sok mau mandiri. Tapi setahun lulus gak juga dapat kerja, akhirnya saya kasih share saham diwarung mie rebus ini aja.Emang berapa sih hasil dari jualan mie rebus/goreng, kopi, roti bakar? Yah sebulan sih paling 1-2 juta untung bersihnya yang saya terima. Tapi kalo outletnya 10 kan lumayan buat nambahin uang belanja.

Jadi buatlah diri anda kepepet.

Tetap semangat!!!



Rinny E
 
;