Tuesday, April 30, 2013 0 comments

Berbisnis Bersama Teman

Berbisnis bersama teman tentu menyenangkan karena saling mengenal baik dan saling percaya. Tapi, dalam menjalankan bisnis semua aturan harus jelas. Bahkan, walaupun kita menjalankan bersama teman baik, aturan mainnya tetap harus dibuat dan disepakati bersama sejak awal.
Diawal menjalankan bisnis, pekerjaannya masih sederhana dan bisa terkendali. Begitu bisnis berkembang banyak hal yang perlu ditangani dan sisi operasional bisnispun lebih sulit. Disinilah akan timbul benturan yang bisa menyebabkan ketidaksesuaian. Pertemanan bisa terpecah belah.
Ada beberapa hal yang sebaiknya kita sikapi dan persiapkan diawal menjalankan bisnis , yaitu:
1.  Buatlah kesepakatan yang jelas antara pihak-pihak yang menjalankan bisnis.
Kesepakatan sebaiknya dibuat antara pendiri. Bentuknya bisa kesepakatan tertulis dan ditandatangani diatas materai atau lebih baik berupa akta perjanjian di depan notaris. Bila mau lebih serius, buatlah badan usaha CV atau PT.
2.  Pembagian kepemilikan sesuai modal yang disetor atau sesuai kesepakatan.
Umumnya, pembagian yang jelas atas berapa persentase kepemilikan saham dilihat dari modal yang disetor masing-masing  pihak. Bagian saham ini tentu berpengaruh pada besarnya persentase keuntungan yang dibagikan  hingga berapa persen suara kita diperhitungkan pada saat mengambil keputusan penting dalam perusahaan.
Pembagian saham ini bisa juga diperhitungkan dan disepakati bersama pihak mana yang hanya menyetor modal tanpa ikut mengelola usaha. Atau bisa juga ditentukan pihak yang tidak menyetor modal sama sekali tapi skill-nya dapat dimanfaatkan dalam bisnis. Buatlah kesepakatan diawal dan diputuskan secara rasional.
3.  Pembagian hasil dari bisnis
Pembagian ini sangat penting dibicarakan sejak awal. Kadang kita merasa tidak nyaman membicarakan masalah pembagian keuntungan bisnis terutama saat berbisnis bersama teman. Tapi hal ini bisa menjadi masalah utama saat pelaksanaan bisnis. Akan ada yang merasa mendapatkan lebih kecil dari yang seharusnya diperoleh.
Tentu saja, perlu diperhatikan bahwa pihak yang menjalankan bisnis harus mendapatkan gaji sesuai kesepakatan. Sedangkan pihak yang hanya menyetor modal mendapat keuntungan di akhir tahun buku.
4.    Bagaimana jika usaha akan dibubarkan atau pecah kongsi?
Inilah hal yang paling tidak menyenangkan dari berbisnis. Sebelumnya kita harus menyadari bahwa bisnis akan mengalami pasang-surut, bahkan ada yang bangkrut dan bubar.
Membicarakan alernatif untuk berpisah atau membubarkan bisnis lebih baik dari awal, saat semua pikiran tenang. Bila hal ini dibicarakan saat bisnis sedang bermasalah maka semakin banyak keputusan yang diambil yang tidak menyenangkan bagi para pemilik.
Aturan-aturan yang paling penting dan harus disepakati adalah bagaimana kalau mau menjual saham, membubarkan bisnis atau kalau perusahaan bangkrut dan punya masalah hutang.

Jika hal-hal penting telah dibicarakan di awal dan dinyatakan secara tertulis, serta disepakati semua pihak, berpartner bisnis dengan siapapun akan terasa dengan nyaman. Karena teman atau bukan teman, bisnis adalah urusan pekerjaan dan uang yang sangat sensitif.


0 comments

Apa yang Harus Anda Perhatikan Sebelum Meluncurkan Produk Baru?


Anda akan meluncurkan sebuah produk baru?. Apakah yang akan anda lakukan agar produk anda dikenal luas?  Anda harus mengadakan sebuah kampanye, dan awal dari setiap kampanye yang sukses adalah menentukan target pasar. Cara terbaik untuk mulai mengenali target anda adalah “turun ke jalan”.  Mantan Gubernur DKI Jakarta , Bapak Jokowi, mengistilahkan cara ini dengan nama blusukan.
Menentukan target pasar yang pertama diidentifikasikan adalah siapa target anda. Dimana lokasi target anda menjadi pertimbangan ke-sekian,  karena dengan semakin majunya teknologi internet maka demografi tidak lagi menjadi halangan sehingga anda bisa meluaskan target kampanye anda.
Dibawah ini ada beberapa tips yang layak anda coba dalam kampanye anda.

Kenali Target Anda
Bagi seorang pemasar tidaklah cukup jika anda hanya tahu siapa target anda,misalkan: Para Ibu Rumah Tangga golongan menengah , barang apa saja dan berapa banyak yang biasa mereka beli, anda perlu mengenal juga bagaimana buying habits dan apa yang menjadi motivasi setiap pembelian mereka : apakah karena kebutuhan, mengikuti tren dan sebagainya.
Mengumpulkan data tentang bagaimana kebiasaan target calon pelanggan memudahkan anda dalam menentukan ide iklan, kemasan yang menarik dan harga jual yang paling pas untuk mereka. Sehingga saat produk di luncurkan pasar sudah siap menyerap produk anda.

Kenali Kompetitor Anda
Anda tidak bisa menghindar dari kompetisi bisnis. Produk yang laku di pasaran biasanya memiliki banyak pesaing. Sehingga penting bagi anda untuk melihat dan mempelajari produk sejenis di pasar dan membandingkan dengan produk anda.
Sebelum beriklan, lakukanlah research tentang produk sejenis yang ada di sekitar anda. Tidak peduli sebagus apapun produk anda, jika ada produk lain sejenis dan lebih baik daripada produk anda, maka tetap saja anda tidak bisa menjual sebanyak mungkin.Anda juga harus menunjukkan kelebihan dari produk anda dibandingkan produk lain. Ada perusahaan lain yang menjual produk yang sama dan sama bagusnya, tetapi jika produk anda juga sama bagusnya dan memiliki USP (unique selling point), maka produk anda akan lebih banyak menyedot perhatian orang.

Test The Water
Anda yakin produk anda akan diserap oleh pasar? Bagaimana anda bisa tahu kalau pasar menyukai produk anda? Untuk itu anda harus melakukan uji coba. Berikan sample dan biarkan mereka mencoba produk anda. Lalu mintakan testimoni dan umpan balik mereka.
Testimoni bermanfaat untuk meyakinkan calon pembeli. Umpan balik bermanfaat bagi anda:  apakah rasa  sudah pas? Bagaimana aroma atau warna, apakah sudah sesuai selera rerata target pasar anda?. Apakah harga terjangkau daya beli mereka?

Atraktif
Tidak bisa tidak, sebuah produk baru harus atraktif sehingga menarik perhatian publik. Secanggih atau sebagus apapun produk anda jika tidak membuat publik membicarakan produk tersebut maka sulit bagi anda mencari pembeli. Bukankah tidak sedikit produk dari sebuah perusahaan raksasa yang gagal di pasaran karena “sepi” dari perhatian publik? Sebaliknya, sebuah produk yang terlihat remeh -seperti roti bertabur abon atau keripik singkong pedas- dapat membuat calon pembeli rela antri.
Untuk itu, kemampuan words of mouth harus dibangun untuk menarik perhatian publik.


Monday, April 29, 2013 0 comments

Menjual Lewat Media Sosial

Social media is not a media. The key is to listen, engage, and build relationships.” David Alston

Untuk bisa tetap eksis menjual seorang SALES harus mempelajari tentang SOCIAL MEDIA dan bagaimana menggunakan media ini untuk meningkatkan penjualan.

Berikut ini adalah 3 hal mendasar dan penting yang harus diketahui oleh setiap orang sales bila ingin meningkatkan penjualan melalui social media.

1. TOMATO

TOMATO merupakan kepanjangan dari Top Of Mind Awareness Through Others. Salah satu cara yang efektif untuk membangun TOMATO adalah dengan menggunakan Social Media. Karena melalui media sosial  anda bisa dengan mudah menambah jumlah kenalan anda.

Bayangkan bila anda mempunyai follower twitter, facebook, linkedin dan berbagai media lainnya sejumlah lebih dari 1000 orang, maka setiap kali anda melakukan aktivitas maka ada 1000 orang yang mengamati dan memerhatikan anda. Dan bila mereka suka dengan aktivitas yang anda lakukan maka mereka akan membicarakan anda dan mereferensikannya kepada relasi mereka.

2. 80 – 20

Prinsip 80 – 20 mempunyai pengertian bahwa ketika anda berinteraksi dengan kenalan dan relasi melalui social media maka 80 persen dari waktu yang anda gunakan adalah untuk berkomunikasi  dan sisanya 20 persen baru anda pergunakan untuk promosi produk/jasa anda.

Artinya anda harus terlebih dahulu membangun relasi dengan teman-teman social media anda sebelum menjual. Jadi kalau anda ingin menjual lewat social media gunakan 80% waktu untuk berinteraksi dan 20% baru menjual.

Contoh kongkritnya adalah setiap hari anda harus berkomunikasi dengan teman-teman social media anda, misalnya mengucapkan selamat ulang tahun, menanyakan kabar, dlsb. Setelah mereka menerima anda barulah anda bisa menjual kepada mereka.

3. Value Generator

Value Generator adalah seseorang yang memberikan sesuatu yang berguna kepada komunitasnya di social media, dalam hal ini bisa berupa informasi, ide, inovasi ataupun hal-hal lainnya yang dibutuhkan komunitasnya.

Untuk itulah anda harus memberikan sesuatu yang berguna kepada relasi anda, dibandingkan dengan membroadcast harga ataupun promosi produk. Sebagai contoh bila anda seorang sales mobil, anda bisa secara periodik mengirimkan tulisan tentang perawatan mobil dan tips-tips lainnya yang berhubungan dengan otomotif.

Bila anda menjadi Value Generator maka komunitas akan percaya kepada anda, dan ketika mereka percaya kepada anda, maka mereka akan membeli dari anda.

Oleh: Dedy Budiman
0 comments

Anda Akan Beriklan? Dengarkan “Pasar’


David Ogilvy, sosok yang dianggap Bapak Periklanan Modern mengatakan “ When I write an advertisement, I don’t want you to tell me thet you find it “creative”. I want you to find it so interesting that you buy the product”
Intinya, David Ogilvy ingin mengatakan bahwa misi sebuah iklan adalah menjual. Karena itu , sebuah iklan haruslah menjual, tidak cukup hanya indah, artistik dan memenangi banyak penghargaan. “If it doesn’t sell, it is not creative”lanjut Ogilvy.
Menurut Ogilvy,  advertising  yang oke adalah advertising that sells.  Dan kreatif yang oke adalah creative that sells.
Saat menyiapkan iklan anda harus tahu apa yang dimaui oleh pasar, harus tahu apa yang diingini oleh pasar, dan dari keinginan pasar itulah kemudian dibikin kreatifnya. Pesan iklan haruslah bisa sampai dan dimaui target audiens. Maka anda harus mau mendengarkan pasar, menangkap kemauan pasar dan kemudian menerjemahkan kemauan pasar tersebut dalam konsep  iklan yang pas.
Tidak ada  gunanya  iklan yang indah dan sangat kreatif, bahkan jika diikutkan kontes bisa memenangkah penghargaan, jika iklan tersebut tidak dilirik sekalipun konsumen dan menghasilkan penjualan.
Disamping mendengarkan maunya pasar, iklan anda juga harus menampilkan feature dan benefit yang menjadi unique selling dari produk yang diiklankan. Benefit yang paling mudah dikomunikasikan secara jelas kepada target pasar anda adalah manfaat fungsional (functional benefit) ketimbang manfaat emosional (emotional benefit).
Sebagai contoh iklan yang mengomunikasikan manfaat fungsional produk adalah iklan Adem Sari. Bintang iklan wanita ditampilkan sedang panas dalam tetapi tidak kunjung sembuh. Lalu temannya menunjukkan bahwa produk yang dikonsumsinya salah, karena minuman tersebut ‘hanyalah’ minuman segar dan cuma untuk mencegah panas dalam. Ini berbeda dengan manfaat yang ditawarkan Adem Sari yang dapat juga mengobati sakit tenggorokan, sariawan, bibir pecah-pecah, susah buang air besar dan gejala lain yang diakibatkan panas dalam.
Dalam contoh iklan ini, terlihat bagaimana gaya feature dan benefitdituangkan dalam iklan komparasi.
Sunday, April 28, 2013 0 comments

Konsep IKLAN Harus Berstrategi.


Masih ada saja biro iklan atau petinggi bagian promosi di perusahaan yang mengatakan bahwa hasil aktifitas promosi adalah awareness, image,atau paling top hanya membangun preference konsumen. Kalau sampai diberi tanggung jawab menjual, jawaban mereka “Entar dulu…. Cara paling tokcer untuk berkelit adalah mengatakan bahwa keberhasilan menjual tergantung pada kualitas produk, harga jual yang kompetitif atau ratanya distribusi.Promosi tidak mungkin atau tidak sanggup dibebani tugas sampai berhasil menjual.
Dalam pandangan saya, tidaklah cukup kalau kita “Cuma berjanji mendapatkan awareness, image ataupreference. Itu namanya mau cari aman doang.Yang dibutuhkan perusahaan adalah produknya laku dan terjual lagi, agar bisa jualan dan promosi lagi.
Promosi memang bukan hanya untuk PROMOSI. Promosi merupakan strategi penting untuk meraih keunggulan bersaing. Tidak hanya keunggulan sesaat melainkan keunggulan yang berkelanjutan. Dan harus dimulai dengan keberhasilan menjual.
0 comments

IKLAN HARUS BERORIENTASI PADA HASIL


Orang marketingseringkali mengalami konflik dengan orang keuangan jika ingin beriklan. Maklum, orang marketing selalu minta uang untuk membuat iklan, yang biasanya tidak dalam jumlah kecil. Alasannya, sederhana, untuk brand building. Sedangkan orang keuangan biasanya lalu mempertanyakan hasil dari beriklan tersebut. Seperti anda tahu, di mata orang keuangan, setiap investasi harus ada return. Padahal orang marketing biasanya kelabakan mempertanguung-jawabkan advertising expenditure-nya apalagi kalau yang dilihat pengaruhnya kepenjualan.
Sejatinya, beriklan memang harus ada hasilnya. Hasilnya mungkin short-tem atau long-term. Yang penting jangan mengeluarkan uang kalau tidak sambil jualan.
Iklan merupakan sarana pemilik produk berkomunikasi dengan pembeli. Komunikasi yang baik selalu mempunyai tiga efek bagi orang yang dituju : efek cognitive, affective dan  behaviour. Bagi saya, kalau membuat iklan – yang merupakan brand visualization- harus bisa membuat orang ingat dengan produk kita (cognitive), harus bisa membuat orang senang dengan produk kita (affective), dan harus membuat orang membeli produk kita (behaviour).
Iklan yang result oriented adalah iklan yang berfokus pada peningkatan penjualan. Namun tetap harus diingat, iklan anda harus berbeda dengan iklan kompetitor agar mudah diingat target anda. Karena BERBEDA adalah segalanya dalam marketing.

Friday, April 26, 2013 0 comments

Kunci Sukses Usaha : BERANI BEDA


Ego menjadi seorang pewirausaha adalah menciptakan sesuatu yang fresh, yang belum pernah dilakukan orang lain. Tapi, ini bukan soal gampang. Tantangannya cukup sulit: harus selalu punya gagasan yang kreatif. Mampukah Anda? Pasti mampu, asalkan Anda mau melatih kreatifitas Anda terus-menerus.

Do what you love. Tak hanya dalam karier, prinsip ini pun harus, tidak bisa tidak, diterapkan saat berbisnis. Produk hasil karya Anda harus ‘u-nique’. Maksudnya, produk itu ‘Anda banget’, harus mencerminkan passion Anda. Jangan sampai Anda bergelut dengan suatu bisnis hanya karena profit margin-nya tinggi. Tapi, menemukan bidang bisnis yang Anda sukai saja, juga belum cukup. Ada plusnya, yaitu harus berbeda dari bisnis yang sudah ada. Kalau hanya berbeda, tapi Anda tak suka, ini juga bahaya. Jadi, dua syarat ini harus dipenuhi. 

Misalnya, Anda suka banget aksesori. Pokoknya, passion Anda ada di situ. Yang awalnya hanya berbisnis pakaian, Anda ingin mengembangkan sayap ke bisnis aksesori. Oke, mau aksesori yang seperti apa? “Hmm… yang persis seperti Elisabeth Wahyu gitu…,” demikian kata Anda. Nah… ini jebakan. Kalau hanya membuat produk yang sama persis dengan yang sudah ada di pasaran, kemungkinan besar akan terjadi perang harga. Ujung-ujungnya, Anda mungkin gulung tikar. Karena, kalau produknya sama, konsumen akan memilih yang sudah established, yaitu merek yang sudah lebih dulu dikenal.
0 comments

Kunci Sukses Usaha : KREATIF


Kreatifitas adalah salah satu modal utama dalam berbisnis. Mengapa? Pengalaman pengusaha sukses sudah membuktikan bahwa yang penting dalam bisnis bukanlah uang, melainkan kreatifitas. Idealnya, kreativitas itu menjadi budaya di semua bidang usaha, apa pun jenisnya. Dengan berpikir kreatif, hasilnya akan lebih baik. Tapi, jangan hanya menjadi berbeda. Berbeda itu harus ada alasannya, harus bisa dijelaskan. Tidak boleh bilang, “Ya, supaya beda aja.”
Misalnya, kenapa ada pengusaha yang berani menjual wagyu steak dengan konsep warung? Padahal, secara teori, wagyu yang tergolong produk mahal harusnya hanya bisa ditemukan di tempat mahal pula. Alasannya, yang dijual kenikmatan menyantap daging wagyu yang empuk. Selain itu, agar bisa menjangkau lebih banyak konsumen.
Kreatifitas dalam bisnis perlu diterapkan dalam berbagai aspek. Tak hanya dari segi produk. Mulai dari lokasi, promosi, CSR, hingga SDM perlu dipikirkan secara kreatif. Membuka tempat makan, misalnya, tak harus menempati food court sebuah mal ternama. Di bengkel cuci mobil (saat malam hari tentunya dia tutup), juga bisa. Soal promosi, dulu Martha Tilaar tak langsung bisa pasang satu halaman iklan di harian ternama. Awalnya, dia mendekati agen koran dekat lokasi salonnya, lalu menitipkan flyer untuk diselipkan di dalam koran.
Dalam hal servis? Bisa juga. Ada sebuah toko sepatu online yang konsepnya mirip Amazon.com. Bedanya, ketika konsumen merasa tidak puas saat menerima sepatu pesanannya, ongkos kirim ditanggung oleh toko. Pengusaha sepatu itu memahami bahwa konsumen punya rasa khawatir, bagaimana jika sepatunya tidak cocok. Sebab, biasanya membeli sepatu kan harus dicoba terlebih dulu. Lalu, ongkos kirim diambil dari mana? Dipotong dari biaya marketing. 

Soal jam buka saja, Anda bisa kreatif. Di Yogyakarta, siapa, sih, yang tak mengenal gudeg. Saat malam tiba, di sepanjang Jalan Malioboro, banyak sekali penjaja kaki limayang menjual gudeg. Tapi, cobalah mencicipi Gudeg Pawon di Umbulharjo, Yogyakarta.  Kedai gudeg ini terletak di sebuah gang sempit namun dalam waktu kurang dari dua jam, gudeg  sudah ludes. Padahal, tempat makannya biasa  banget.  Namun, dia berbeda, karena hanya buka menjelang tengah malam. Ditambah lagi, pengunjung boleh masuk dan mengantre langsung di dapur. Hasilnya, yang parkir di jalan dekat gang pun mobil-mobil mewah. 

Dan… kreatifitas ini tak hanya untuk segelintir usaha saja. Pada dasarnya, setiap bisnis adalah bisnis kreatif. Bukan hanya industri kreatif saja yang harus kreatif. Bahkan, bank yang punya banyak regulasi ketat, bisa, kok, menjadi kreatif. Misalnya, di bidang CSR (Corporate Social Responsibility). 


Thursday, April 25, 2013 0 comments

My Customers are My Best Promotors (Bag.1)


Order Asian food online with Foodpanda ID
(Bagian 1)

Tahukah anda berapa harga produksi sebuah ponsel Samsung Galaxy S4 yang akan di luncurkan pada akhir April 2013 nanti? Berdasarkan kutipan dari IHS iSupply, Galaxy S4 kemungkinan hanya menghabiskan biaya produksi sekitar 244 US Dollar atau sekitar 2.3 juta rupiah. Namun diperkirakan produk tersebut akan dijual pada kisaran harga 7 juta rupiah. Harga jual yang 3 kali lipat dari harga produksi ponsel tersebut mengandung biaya iklan sebagai faktor biaya terbesar. 

Bagaimana dengan UKM yang tidak memiliki cadangan dana untuk mendukung kampanye produknya? Untuk itu dibutuhkan strategi lain dalam menyebarkan informasi produk atau jasa yang  anda jual.  

Seorang pebisnis yang mempunyai keterampilan mengemas informasi produk (atau jasa) yang dijualnya sesungguhnya dapat menjadikan  pelanggannya sebagai “staf penjualan dan pemasaran”. Parapengusaha dapat memanfaatkan pelanggannya sebagai sumber informasi bukan hanya tentang review produk atau tren produk terbaru di komunitas mereka saja. Bahkan jika anda pandai memancing , anda bisa memperoleh informasi tentang kompetitor dari mereka. Pelanggan yang puas dengan produk (atau jasa) anda bisa menciptakan keterkenalan melalui getok tular . Yang berujung pada meningkatnya penjualan anda. Hebatnya penyebaran informasi dengan cara ini bisa anda peroleh tanpa biaya, lebih-lebih biaya yang besar seperti halnya anda memasang iklan di berbagai media. 

Sekarang bukan lagi era MEDIA sosial tetapi  media SOSIAL . Penyampaian informasi secara getok tular dilakukan secara online melalui media Facebook, Twitter, Linkedin, BBM, dan lain-lain. Saat pelanggan anda menuliskan pujian atas produk (atau jasa) anda, cukup dengan satu klik ribuan orang yang terhubung dengan pelanggan tersebut akan terjangkau, dan membaca informasi yang disampaikan. Sehingga jika anda bisa menguasai metode ini maka  anda bisa memperoleh hasil yang luar biasa.  
Ada 4 hal yang harus anda miliki agar pelanggan mau melakukan getok tular atas produk anda.
1.      Harus Menarik
Apakah anda akan merekomendasikan kepada teman anda sebuah produk yang biasa-biasa saja, yang tidak meninggalkan kesan buat anda? Saya yakin anda langsung melupakan merek produk tersebut begitu kemasannya dibuang ke tempat sampah.  
2.      Buatlah Sederhana.
Merek , slogan atau apapun yang  anda ingin sebarkan sebagai icon produk anda sebaiknya dibuat dalam kata-kata atau gambar sederhana dan mudah diingat. Sebagai contoh logo produk anda bergambar  seorang lelaki yang sedang menarik sapi, berdiri dibawah pohon beringin lalu disamping kiri berhias padi-kapas dan bintang 6 buah. Atau slogan produk jamu anda : “Jamu X membuat anda selalu sehat sentosa lahir batin sejahtera”. Kasihan pelanggan anda karena ia harus mengeluarkan energi besar untuk mengingat produk anda.
Slogan sebuah produk sebaiknya tidak lebih dari 3 buah kata. Begitupun gambar logo sebaiknya    tidak lebih dari 3 unsur.
3.      Buatlah Pelanggan Bahagia.
Pelanggan yang mencintai produk anda akan dengan suka rela mempromosikannya terhadap kerabat dan teman mereka. Cara membuat mereka mencintai tidak ada jalan lain adalah dengan membahagiakannya.Didiklah staf  frontliner  anda berlaku santun dan cekatan, diskon khusus bagi pelanggan atau memberikan gimmick kecil sebagai bentuk perhatian adalah cara-cara yang bisa anda lakukan untuk membahagiakan pelanggan. 
4.      Dapatkan kepercayaan dan rasa  hormat dari pelangganTidak ada yang akan mempertaruhkan reputasi sendiri dengan merekomendasikan sebuah produk yang meragukan. Namun, bila perusahaan anda sebagai pemilik produk diketahui selalu memperlakukan pelanggan, mitra dan karyawan dengan baik, para pembeli tidak akan keberatan menjadi pelanggan setia anda  .

Bersambung......

Order International food online with Foodpanda ID
Tuesday, April 23, 2013 0 comments

Bagaimana Mengubah Pengunjung Menjadi Pembeli?


Order Pasta online with Foodpanda ID

Sebagai pemilik toko, anda tentu berharap setiap  pengunjung yang datang saat keluar tidak dengan tangan hampa alias tidak ada yang dibeli. Anda sudah pasti ingin setiap pengunjung berubah menjadi pelanggan. Dengan pembelian yang mereka lakukan maka barang stok toko berubah menjadi omset atau penghasilan bagi usaha anda.
Jika bisnis anda baru berjalan, anda tentu belum memiliki pelanggan fanatik yang bersedia menelpon untuk meng-up-date  atau mengantri untuk mendapatkan koleksi terbaru di toko anda. Anda perlu mendapatkan pelanggan dari pengunjung yang bersedia masuk ke toko anda. Maka anda pantas bersedih jika dari 100 pelanggan yang masuk ke toko hanya 10 orang atau kurang yang akhirnya membeli.  Sebab ini tak cuma menyangkut kehilangan penjualan dan pelanggan potensial saja. Anda tentu telah menginvestasikan banyak waktu, uang, dan tenaga untuk mempromosikan bisnis Anda. Mungkin juga telah beriklan, membuat leaflet, standing banner, mengirim ratusan sms, e-mail, mencetak kupon diskon, dan lain sebagainya. Kalau dengan cara ini ternyata hanya sedikit pengunjung yang akhirnya bisa dirubah menjadi pembeli, berarti Anda perlu mengalokasikan upaya lebih besar lagi untuk menarik mereka.

Beberapa kiat yang bisa anda coba untuk meningkatkan rasio pengunjung  menjadi pembeli,  diantara sebagai berikut:


1. Tekankan nilai plus produk Anda
Anda harus sangat paham apa yang membuat produk Anda berbeda dari kompetitor dan sampaikan pesan itu secara jelas kepada calon pembeli.  

2. Identifikasi hambatan dalam proses penjualan
Anda harus mengetahui titik lemah bisnis Anda dan teliti lagi langkah-langkah apa yang bisa menghambat orang untuk membeli. Misalnya, apakah staf Anda kurang ramah dan cekatan,  atau selalu lupa menindaklanjuti telepon yang meminta katalog produk?

3. Gunakan pertanyaan ‘ajaib’ saat menjawab pertanyaan.
Jangan biarkan calon pembeli langsung pergi ketika ia merasa harga sepatu yang anda tawarkan tidak cukup bagi budget mereka . Setelah staf Anda menyebutkan harga produk yang ia tanyakan, lalu melihat sinyal bahwa harga tersebut menjadi kendala bagi penanya,  ajari staf untuk menawarkan produk lain ,”Kalau model sepatu yang ini apakah cocok dengan selera Ibu?”.  Jangan menyebut harga, karena bisa menyinggung perasaan calon pembeli. Biar ia melihat sendiri harga yang anda banderol. Lalu tawarkan model sepatu lain yang yang sesuai seleraranya. “ Untuk memudahkan kami membantu Ibu mencari sepatu yang tepat, kira-kira model seperti apa yang Ibu kehendaki?” Pertanyaan yang menjadikan pelanggan sebagai fokus kepentingan akan membuka pintu agar Anda bisa lebih akrab dengan konsumen.

4. Ganti pertanyaan “Ada yang bisa kami bantu?”
Biasanya, konsumen akan menjawab, “Oh, nggak. Terima kasih. Saya mau lihat-lihat dulu.” Dan percakapan pun berakhir. Lebih baik, instruksikan kepada staf untuk bertanya, “Selamat Siang, apakah Ibu sudah pernah ke sini sebelumnya?” Jika mereka bilang ‘belum’, maka staf Anda bisa bilang, “Mari saya tunjukkan koleksi-koleksi kami.”

Kalau jawaban mereka ‘ya’, maka respons staf Anda sebaiknya, “Terima kasih. Selamat datang kembali. Kami punya koleksi terbaru, pasti Anda suka.” Dengan cara ini, Anda tidak memberi kesempatan kepada mereka untuk minta ditinggalkan sendiri.

 5. Tulis ulang ‘panduan’ menjual
Banyak kegagalan penjualan terjadi akibat salah mengirimkan pesan kepada calon pembeli. Cek kembali cara staf Anda menyapa, latih mereka mengucapkan sapaan dengan santun dan halus, tingkat penjualan pun niscaya bisa meningkat.

6. Tanyakan apa yang konsumen butuhkan
Kedengarannya sangat basic, tapi banyak tenaga penjual yang tidak melakukannya. Latih staf Anda untuk menanyakan hal-hal yang bisa mengeksplorasi kebutuhan konsumen, serta pola pembelian mereka. Aplikasikan ini kepada tim telemarketing maupun tim penjualan langsung.

Yang penting untuk diingat, tim marketing bisa melakukan panggilan telepon yang persuasif ataupun membuat konsumen tertarik masuk ke toko. Namun Anda dianggap belum menang ‘perang’ kecuali jika sebagian besar orang yang berkunjung itu berubah menjadi pembeli. Berikan staf penjualan metode dan alat yang tepat agar lebih sedikit pengunjung yang keluar dari toko dengan tangan hampa.

Monday, April 22, 2013 0 comments

Servis, Jadikan Pembeda Bagi Usaha Anda


Order Burger online with Foodpanda ID


Jika anda memiliki restoran dan anda bermaksud menghidangkan menu roti bakar, kopi panas dan wedang jahe, padahal di seberang restoran anda terdapat warung kaki lima yang memiliki menu yang sama, haruskah anda menentukan harga jual menu tersebut sama dengan harga yang ditetapkan kompetitor anda agar anda bisa bersaing?
Tentu akan sulit menutup biaya produksi dan overhead jika anda menjual dengan harga yang tersebut. Sekalipun roti bakar yang dijual di restoran anda maupun warung kaki lima sama-sama terdiri dari roti dan isiannya, bisa selai coklat, selai stroberi ataupun selain kacang dengan taburan parutan keju dan butiran coklat, namun ada biaya atas faktor pembeda yang harus dibayar oleh pelanggan.  
Faktor pembeda pertama adalah tempat . Sekalipun restoran dan warung berada pada posisi saling berhadapan,   duduk menikmati hidangan dalam ruangan sejuk berpendingin udara dengan interior yang nyaman tentu berbeda dibanding duduk dibawah tenda terpal yang bisa jadi terkena terpaan debu setiap saat.
Faktor pembeda kedua adalah servis : roti bakar yang di sajikan di restoran terlihat lebih cantik dengan hiasan garnish dibanding tampilan roti bakar warung yang ala kadarnya. Selain itu keramahan pelayan restoran yang terlatih, ramah, santun dan rapih tentu berbeda dengan penampilan pelayan warung yang seadanya.
Sebagai pemilik restoran anda harus tetap percaya diri menjual roti bakar dengan harga yang jauh diatas menu yang sama yang dijual kompetitor warungan karena anda  memiliki dua faktor diatas. Namun, lokasi usaha dan servis yang bagus tidak cukup untuk membuat roda bisnis terus berputar. Lalu, servis seperti apa yang bikin pelanggan terus datang lagi, sehingga laba perusahaan bisa terus meningkat?


Order Pasta online with Foodpanda ID


8 Ujung Tombak
Servis adalah justifikasi kita pada harga yang ditawarkan sebuah usaha. Produk boleh sama, tetapi faktor-faktor tertentu bisa menjadi pembeda. Jika frontliner (pelayan atau customer service) sudah melemparkan senyum dan sapa, bukan berarti pelayanan di perusahaan tersebut sudah bisa dikatakan baik. Berikut ini unsur-unsur servis, yang disebutnya 8 Bites of Service, yang harus diperhatikan oleh pemilik usaha:

1. Access
Selama restoran anda memakai tenaga manusia, pasti tetap akan terjadi beberapa kesalahan. Kesalahan tersebut bisa fatal apabila menyangkut pelayanan terhadap pelanggan. Agar anda dapat segera memperbaiki kesalahan yang terjadi berilah fasilitas bagi pelanggan untuk mengajukan komplain. Bisa dalam bentuk Nomor  telepon khusus pengaduan, SMS, email atau kotak pengaduan. Dan pastikan sarana tersebut terkontrol dengan baik.

2. Responsiveness
Wadah untuk mengajukan keluhan sudah tersedia, tetapi keluhan pelanggan tak pernah ditanggapi. Padahal, janjinya akan di-follow-up. Kotak saran jangan dibiarkan berdebu, lama tak dibuka. Atau, mentang-mentang tak berhadapan langsung dengan pelanggan yang ngomel-ngomel, jangan sepelekan e-mail atau SMS. Kalau dibiarkan saja, pelanggan bisa menulis di koran, dan akibatnya seluruh negeri jadi tahu ‘aib’ perusahaan Anda.


Order Asian food online with Foodpanda ID

3. Competency
Sikap pelanggan bisa berbeda-beda ketika merasa tidak puas  dengan pelayanan Anda. Ada pelanggan yang hanya diam, lalu tak pernah kembali. Ada pula yang komplain habis-habisan, lalu berteriak, “Saya mau bicara dengan manajermu saja!” Itu bisa terjadi jika frontlinertak punya kemampuan untuk memberikan solusi, bahkan tidak punya product knowledge yang cukup. Jadi, para frontliner ini, tidak bisa tidak, ia haruslah seorang yang cakap.

4. Courtesy
Bagaimanapun, menyapa pelanggan dengan senyum harus dikedepankan. Salam pembuka, seperti ‘selamat pagi’ atau ‘selamat siang’, tak pernah salah. Keramahan ini membuat pelanggan merasa dihargai. Jika pelanggan marah-marah, tetapi tetap disuguhi senyum, emosinya bisa langsung lumer.

5. Reliability
Menepati janji adalah keharusan. Frontliner anda sopan dan ramah tetapi makanan yang dijanjikan akan diantar dalam 10 menit, sudah 20 menit, kok, belum terhidang juga. Atau, Anda menjual barang elektronik dengan harga terjangkau, tetapi suku cadangnya sulit didapat.

6. Speed
Di era sibuk seperti saat ini, pelanggan tak boleh dibiarkan menunggu atau mengantre terlalu lama. Ketika pelanggan meminta bon tagihan, pegawai Anda harus segera bergerak. Jangan sampai membuatnya memanggil pegawai yang lain, hanya untuk diabaikan lagi dengan alasan restoran sedang ramai pengunjung.

7. Security
Pelanggan harus merasa aman dan nyaman. Barang yang tertinggal, dompet misalnya, sebaiknya Anda kirimkan. Kalau tidak tercantum alamat, simpanlah sampai pelanggan itu datang kembali. Tak hanya soal barang, keamanan juga berarti Anda mampu menjaga kerahasiaan data pelanggan.

8. Tangible
Jangan biarkan bangunan tempat Anda berbisnis tak terawat Penampilan para frontliner juga tidak meyakinkan. Kalau demikian, bagaimana pelanggan akan percaya bahwa restoran ini bonafid?


Friday, April 19, 2013 0 comments

Sukses Berbisnis Karena Berbakat?


Order Asian food online with Foodpanda ID


“Tapi, saya tidak berbakat bisnis” atau “ Saya tidak punya keturunan pedagang. Buyut,Kakek,Bapak saya petani” Demikian biasa yang dikatakan seseorang yang masih bimbang berbisnis. Ingin memulai tapi ragu apakah berbisnis adalah pilihan tepat baginya.

Apakah seseorang sukses berbisnis karena ia berbakat?

Rhenald Kasaliberpendapat ”Untuk jadi entrepreneur sejati, yang berperan bukan hanya bakat. Seseorang terbentuk bukan hanya karena genetika, melainkan karena orang itu berinteraksi dengan lingkungannya. Manusia itu menjadi sesuatu bukan by nature, melainkan by nurture,”

Bakat hanyalah sebuah opportunity. Namun opportunity yang tidak dikembangkan ,maka tidak akan menjadi sesuatu.

Seperti contoh adalah Elang Gumilang yang saat ini terkenal sebagai pengusaha properti muda. Ayah Elang yang seorang kontraktor bangunan tidak membuat Elang otomatis langsung sukses dalam bidang properti. Ia tetap harus berjuang dan berusaha keras dalam “sekolah kehidupannya’ dengan mulai sebagai perjual donat keliling, berjualan sepatu, memasok lampu ke kampusnya IPB, mendirikan kursus bahasa Inggris sebelum akhirnya memutuskan berkecimpung di usaha properti. Elang belajar bagaimana bangkit saat jatuh dan berjuang keras untuk bertahan dalam bisnisnya. 
“Butuh proses dan kesabaran untuk mendapatkan semua ini, tidak ada sesuatu yang bisa dicapai secara instan,” tegasnya. 




Begitupun, seorang anak petani ,jika terus tinggal di kampungnya maka ia akan menjadi petani karena ia bergaul di lingkungan petani. Namun saat ia harus merantau, ia bisa jadi pebisnis meskipun tidak diwarisi bakat bisnis. Sebagai perantau ia harus mandiri dan ketakutannya tidak dapat bertahan hidup justru membuatnya mencari peluang apapun yang memungkinkan menghasilkan uang.


Ketakutan tersebut membuat ia terus mengasah kepekaannya untuk mendeteksi peluang dan kesempatan yang mungkin dapat ia raih.

Menurut Rhenald Kasali, ada tiga etnis asli Indonesia yang sering  menjadi pengusaha andal, yaitu Bugis, Banjar, dan Minang. Ketiganya suku perantau. Bisa dibilang, mereka yang merantau akan lebih sukses. Paling tidak, di negeri lain mereka bisa  bikin rumah makan Padang, buka warung kelontong, atau jualan di kaki lima.  Sedangkan etnis lain yang tidak memiliki budaya merantau jarang terdengar memiliki pengusaha yang sukses  ”Biasanya, orang dari etnis ini lahir dan menetap di kota kelahirannya. Mereka enggan merantau. Kalaupun buka warung, yang beli keponakannya, adiknya, pamannya, plus boleh 'ngutang. Kalau sedang tak punya uang, ia  tinggal ambil beras di rumah tetangganya. Toh, tetangganya adalah saudaranya juga. Makan? Ke warung tetangga, yang juga saudaranya. Rasa terlalu nyaman hidup bersama saudara, membuatnya tak mandiri. Karena tak mandiri, ya, sulit jadi pengusaha sukses.” Pungkas Rhenald Kasali.




Thursday, April 18, 2013 0 comments

Usaha Latah Atau Inovatif?




Fenomena latah di dunia bisnis bukan hal aneh. Bahkan, sulit memisahkan antara bisnis dan latah. Seperi halnya  ketika dua tahun lalu dunia kuliner tanah air dimarakkan oleh kemunculan rainbow cake yang kemudian menjadi fenomena, seolah tak ingin ketinggalan tren, hampir semua bakerydi kota-kota besar berlomba-lomba menciptakan kudapan berwarna pelangi itu dalam berbagai macam bentuk. Fenomena latah di dunia bisnis bukan hal aneh. Bahkan, sulit memisahkan antara bisnis dan latah. 

Dalam memulai bisnis, seorang pengusaha sebaiknya memilih bidang yang sesuai dengan ketertarikan. Hal itu penting, karena bisnis yang dilakukan berdasarkan passion hasilnya akan lebih optimal.       

Saat ini ada istilah happynomics, yang berarti melakukan bisnis sesuai passion tapi tetap memiliki nilai ekonomis. Sebab, bila perasaan senang sudah didapat, keuntungan dan kesuksesan pun akan mengikuti dengan sendirinya. Kare berbisnis yang didasari oleh rasa happy akan dikerjakan dengan lebih total sehingga dapat menghasilkan nilai ekonomis yang sepadan
      Rasa happy biasanya memengaruhi kesuksesan berbisnis. Sayangnya, pelaku bisnis yang merasa sudah berada di puncak keberhasilan cenderung berpuas diri dan berhenti melakukan inovasi. Kalaupun ada keinginan berinovasi, hal tersebut tak segera dilakukan          

Padahal, melakukan inovasi di saat grafik penjualan berada di atas adalah lebih tepat dibanding menunggu penjualan sedang menurun.Sehingga membangkitkan minat pelanggan untuk membeli lebih banyak lagi.



       

Sebaliknya, apabila ide inovasi tak segera diwujudkan, maka bisa menyebabkan kegagalan berbisnis. Hal itu terjadi pada perusahaan kamera film Kodak, yang akhirnya jatuh karena kalah dengan eksistensi kamera digital. Padahal, Kodak-lah yang sesungguhnya menciptakan kamera digital pertama di dunia. Karena khawatir mengganggu penjualan kamera film yang saat itu sedang berada di puncak, Kodak malah menghentikan produksi kamera digital. Ironisnya, tak lama setelah itu, kamera digital produksi kompetitor justru meledak. Masyarakat juga mulai beralih dari kamera film ke kamera digital. Kondisi itu membuat Kodak tak bisa berkutik, hingga akhirnya mengalami kemerosotan bisnis.
     
Lalu, bila ide berinovasi sudah ada di kepala, hal apa lagi yang harus dilakukan agar pelaksanaannya lebih total? Dalam berinovasi yang penting adalah menentukan functional value. Hal inilah menjadi fondasi, baru kemudian dibarengi dengan emotional value. Agar bisnis bertahan lama, kedua nilai tersebut harus saling menunjang. 
       
Starbucks misalnya, kedai kopi asal Seattle, Amerika Serikat, ini sebagai salah satu produk yang sukses menyeimbangkan nilai fungsional dan emosional, yakni rasa kopinya yang lezat. Hal itu dibarengi dengan emotional value lewat konsep kafetaria yang nyaman. Sehingga, pelanggan yang mengunjungi Starbucks tak hanya untuk menikmati kopinya, tapi juga untuk hang-outg sekaligus bergaya
     
Produk yang dijual dengan nilai fungsional dan emosional yang tepat terbilang lebih dapat bertahan lama daripada produk yang hanya memenuhi nilai fungsionalnya saja. Karena produk tersebut dapat lebih diingat pelanggan
     
Nah, tunggu apa lagi? Segera wujudkan ide inovasi bisnis sekarang juga, sebelum para pesaing di luar sana ‘merampas’ ide Anda. 


InterNations.org
 
;